Geolife...!

Gayuh is Geopreneur

Wednesday, February 14, 2007

My Book of The Month: China Inc.

Buku ini menarik perhatian saya, ketika pertama kali memasuki TB Gramedia di Mall Paris van Java, 31 Januari 2007 kemarin. Terletak di front row sebelah kiri, terlihat mencolok dengan cover putihnya dan terlihat sudah hampir sold out. Gambar di cover depan sungguh terasa ironi, sebuah emblem bendera kebangsaan AS yang dibungkus plastik kemasan dengan tulisan “made in China”. Di bawah tulisan judul terdapat tulisan “Bagaimana Kedigdayaan China Menantang Amerika dan Dunia”. Satu hal lagi yang menarik dari buku ini adalah, penulisnya adalah seorang Amerika. Jadi, sudut pandang buku ini adalah dari kompetitor subyek buku (AS terhadap China).

Mari dilihat lebih dalam.
Pertama, penulis mengajak menelusuri jantung bisnis China, yaitu Shanghai menggunakan perahu di sepanjang Sungai Huangpu untuk menyaksikan sebuah surga kapitalis di tengah benteng Negara Komunis. Ada fakta menarik. Ternyata untuk membangun kota ini menjadi surga kapitalis, dibutuhkan juga peran Yahudi (lagi-lagi!!). Diceritakan bahwa, Shanghai menjadi tempat pelarian 30.000 kaum Jewish ketika peristiwa pembunuhan besar-besaran oleh Hitler dan Nazinya (hal 3).

Meluncur ke bab dua.
Di sini adalah awal keajaiban China dimulai. Bagaimana suatu raksasa yang pernah terseok-seok oleh kemiskinan dan ideologi Komunis akhirnya menjadi pusat kapitalisme global yang sangat kuat? Apa maksudnya dengan China sekarang tumbuh tiga kali lebih cepat daripada Amerika Serikat? Bahwa China menggunakan 40 persen beton dan 25 persen baja dunia? Apa dampak global dari 300 juta penduduk China pedesaan yang meninggalkan tanah pertanian mereka dan pergi ke kota-kota sebagai migrasi terbesar dalam sejarah manusia? Mengapa hampir semua perusahaan terbesar didunia sekarang mempunyai usaha berskala besar di China? Apa artinya kepergian perusahaan ke China bagi karyawan-karyawan yang ditinggalkan di Amerika, Eropa, dan negara-negara lain didunia?Lalu, apa yang membuat perusahaan-perusahaan China yang sedang berkembang tersebut begitu bersaing dan bembahayakan? Apa yang mungkin terjadi apabila China mampu nantinya menghasilkan hampir segala sesuatu - komputer, mobil, jet berbadan besar, dan obat-obatan - yang dapat dihasilkan Amerika Serikat dan Eropa, barangkali dengan setengah biaya mereka?
Kesemuanya itu berawal dari cerita tentang delapan belas petani pedalaman yang memberontak dari sistem ‘pertanian kolektif’ khas komunis untuk menemukan sendiri jalan kekayaannya (hal 41). Dari sini, reformasi Maoisme berevolusi menjadi Kapitalisme yang dibidani oleh petani-petani komunis yang miskin tersebut. Sekularisme yang terkenal dengan ungkapan Deng Xiaoping “tak peduli apakah kucingnya hitam atau putih, asalkan ia menangkap tikus” (hal 67).

Demikian selanjutnya revolusi itu berjalan dengan cepatnya. Dari setting ribuan pabrik-pabrik berbiaya rendah dengan output yang sangat besar di tengah 1,3 milyar konsumen di China (bab 4) dan membanjiri dunia (Bab 6, 7). Dilanjut dengan aliran deras modal asing dan pengetahuan teknologi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah (bab 8). Berujung pada sebuah gambaran bahwa di masa depan terjadi urbanisasi produksi ke China dari segala penjuru dunia.
Pengakuan atas kebangkitan China tidak berarti sikap menyerah terhadap China. Namun, itu berarti mengakui kebenaran luar biasa yang sedang kita semua hadapi. Kita semua menyadari sepenuhnya tentang kebangkitan China. Bagaimana China dapat melakukan semua itu? Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya atau di belahan bumi manapun. Demikian, kita perlu mengetahui apa yang sedang terjadi dewasa ini di China –pekerja demi pekerja, pabrik demi pabrik—dan mengapa hal itu mempengaruhi setiap orang di muka bumi ini. Kita perlu mengetahui dan membiasakan itu semua sebelum bersama-sama menginjak ‘Abad China’ (Bab 11).
Overall, I’d say 9/10.*


Gayuh ND Putranto
15 Februari 2007



* I’d say 9/10 either for Dan Brown’s The Da Vinci Code.